Kamis, 17 Desember 2015

TUGAS 1 RESUME TEKNOLOGI REPARASI DAN KONVERSI KAPAL



TEKNOLOGI REPARASI DAN KONVERSI KAPAL
            Galangan Kapal adalah suatu tempat dimana kapal dibangun dan diluncurkan. Setelah kapal selesai dibangun dan diluncurkan, kapal bereksploitasi hinga suatu saat mengalami penurunan mutu dan dilakukan suatu perlakuan reparasi. Hal ini dilakukan agar supaya mutu kapal kembali seperti semula.




·         Macam dan Kerusakan                        : A) Kondisi Kapal Baru
  B) Pengoperasian Kapal
A.     Kondisi Kapal Baru
o   Material
o   Teknologi Pembangunan
o   Desain Konstruksi
Untuk memenuhi standar kualitas Material dan Teknologi produksinya, suatu kapal harus dikerjakan oleh lebih dari satu badan. Seperti contoh : Owner Surveyor (OS), pihak galangan dan badan Klasifikasi tertentu. Disamping itu juga perlu adanya suatu pemeriksan yang bersifat terus-menerus (kontinyu).
Desain Konstruksi yang maksimal juga menjadi salah satu indikator yang penting dalam menjaga mutu kapal yang baik. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain konstruksi kapal yang maksimal :
1)      Sambungan antara
Jenis penyambungan antara Penumpu geladak dan Web Frame baiknya menggunakan Overlap joint (sebagai pengganti dari butt joint)
Berikut adalah perbandingan antara proses penyambungan overlap joint dengan butt joint.
Overlap Joint
Keuntungan      : Tidak terjadi Gap (keropos) pada bagian pengelasan.
Kerugian          : Terjadi beban geser 
Butt Joint        
Keuntungan     : Tidak terjadi beban geser     
Kerugian          : Terjadi Gap (Keropos) pada bagian pengelasan
Kerugian yang terjadi pada penyambungan butt join lebih besar daripada overlap joint.
Gambar Overlap joint





Gambar Butt Joint





2)      Margin Plate
Pada bagian ini tidak dianjurkan memotong material persis pada bagian sudutnya, karena proses pengelasan akan sulit dilakukan saat produksi dan reparasi kapal berlangsung.











3)      Hubngan Konstruksi antara Gadiing alas/gading balik pada open floor menggunakan bracket dengan sambungan overlap (banyak digunakan sebagai pengganti dari butt joint)










            Untuk Konstruksi diatas yaitu hubungan antara gading alas balik dengan perunggu tengahserta tepi sambungan digunakan dengan cara overlap dengan gading ditirusakn lebih banyak digunakan. Alasanya : memudahkan penyambungan dan pengelasan pada saat pembangunan kapal baru. Pada saat reparasi dimana dilakukan di double bottom yang merupakan suatu ruangan sempit tetap bisa dikerjakan dengan mudah daripada menggunakan butt join, karena penyambungan butt join posisi bracket dan gading harus lurus (sejajar). Hal tersebut juga berlaku untuk hubungan antara gading dan frame untuk bilga bracket, lutut bilga dimana sambungan overlapping lebih banyak digunakan daripada butt join karena mudah dikerjakan.
4)      Pengerjaan dilakukan diatas dock (Docking)
5)      Floating Repair (FR)

Alternative 1   :

Alternatif 2     :

6)      Dalam keadaan Trim.








v  Type of Joint   :
1.      Butt Joint         ( Sambungan Lurus/tumpul)




2.      T Joint             (Sambungan bentuk T)




3.      Overlap Joint   (Sambungan bertumpang / tindih)


4.      Corner joint     (Sambungan Sudut)


5.      Edge Joint        (Sambungan ujung)



Adapun Sambungan las yang sering digunakan di galangan kapal dalam pembuatan profile atau
Blok kapal adalah sambungan butt, T dan overlap Karena jenis sambungan corner dan edge memungkinkan banyak kerusakan pada bagian pengelasanya dan bisa digantikan dengan jenis sambungan T (T joint).

B) Pengoperasian Kapal
     Terdapat 3 unsur kerusakan yang sering terjadi pada saat kapal beroperasi, yaitu :
o   Pelat Baja
o   Sistem permesinan
o   Perlengkapan

3 hal yang berpengaruh pada kerusakan Kapal baru : Pemotongan, Pengelasan, Pengangkatan Blok.
Cacat pemotongan à Ketidak rataan permukaan potong dan tarik potong
            Cacat pemotongan ini terjadi karena 2 hal berikut : pengaruh beban dinamis, contoh : Pelat sobek
Dan klasifikasi yaitu pengelasan ujung bebas, contoh Coaming & Bulwark.
Coaming



Bulwark



Kerusakan pada pelat baja badan kapal :
1.      Pengurangan ketebalan pelat.
2.      Lekuk sambungan pelat.
3.      Keretakan pada permukaan.
4.      Kerusakan sambungan las.

Daerah – daerah yang rawan terhadap korosi karena kondisi kerja, lingkungan dan operasi kapal meliputi :
1)      Daerah pertemuan antara sekat lintang kedap air dan pelat alas dalam, hal tersebut terjadi karena pengembunan kemudian tetes air jatuh à timbul korosi pada sekat bagian bawah dan pada inner bottom plate, yaitu pembuangan saluran air.





2)      pada pertemuan antara margin pelat dan lambung kapal yang menimbulkan kerusakan pada keduanya.





3)      Pada sumur bilga untuk kapal dengan inner bottom yang lurus. Sumur bilga ini berfungsi untuk menampung dan menyalurkan air dari saluran.





4)      Pada pembuangan air di geladak. Pada daerah sekitar lubang palkah, saluran pembuangan air di deck serta pembuangan air di lambung kapal.





5)      Pada saluran pembuangan air dan daerah yang selalu basah pada kamar mandi dan WC banunan atas.





6)      Pada lubang jangkar akibat mengalirnya air baik yang terbawa oleh rantai jangkar maupun air dari forecastle deck.





7)      Pada jendela sisi karena sulitnya perawatan.



*(GAMBARNYA TULIS TANGAN YA REK...KATA BAPAK DOSENNYA) :))














Abdullah Azam

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar: