TEKNOLOGI REPARASI DAN KONVERSI
KAPAL
Galangan Kapal adalah suatu tempat
dimana kapal dibangun dan diluncurkan. Setelah kapal selesai dibangun dan
diluncurkan, kapal bereksploitasi hinga suatu saat mengalami penurunan mutu dan
dilakukan suatu perlakuan reparasi. Hal ini dilakukan agar supaya mutu kapal
kembali seperti semula.
·
Macam
dan Kerusakan : A)
Kondisi Kapal Baru
B) Pengoperasian Kapal
A.
Kondisi
Kapal Baru
o
Material
o
Teknologi
Pembangunan
o
Desain
Konstruksi
Untuk
memenuhi standar kualitas Material dan Teknologi produksinya, suatu kapal harus
dikerjakan oleh lebih dari satu badan. Seperti contoh : Owner Surveyor (OS),
pihak galangan dan badan Klasifikasi tertentu. Disamping itu juga perlu adanya
suatu pemeriksan yang bersifat terus-menerus (kontinyu).
Desain
Konstruksi yang maksimal juga menjadi salah satu indikator yang penting dalam
menjaga mutu kapal yang baik. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam mendesain konstruksi kapal yang maksimal :
1)
Sambungan
antara
Jenis
penyambungan antara Penumpu geladak dan Web Frame baiknya menggunakan Overlap
joint (sebagai pengganti dari butt joint)
Berikut
adalah perbandingan antara proses penyambungan overlap joint dengan butt joint.
Overlap Joint
Keuntungan
: Tidak terjadi Gap (keropos) pada bagian
pengelasan.
Kerugian : Terjadi beban geser
Butt Joint
Keuntungan : Tidak terjadi beban geser
Kerugian : Terjadi Gap (Keropos) pada bagian
pengelasan
Kerugian
yang terjadi pada penyambungan butt join lebih besar daripada overlap joint.
Gambar
Overlap joint
Gambar Butt
Joint
2)
Margin
Plate
Pada
bagian ini tidak dianjurkan memotong material persis pada bagian sudutnya,
karena proses pengelasan akan sulit dilakukan saat produksi dan reparasi kapal
berlangsung.
3)
Hubngan
Konstruksi antara Gadiing alas/gading balik pada open floor menggunakan bracket
dengan sambungan overlap (banyak digunakan sebagai pengganti dari butt joint)
Untuk Konstruksi diatas yaitu
hubungan antara gading alas balik dengan perunggu tengahserta tepi sambungan
digunakan dengan cara overlap dengan gading ditirusakn lebih banyak digunakan.
Alasanya : memudahkan penyambungan dan pengelasan pada saat pembangunan kapal
baru. Pada saat reparasi dimana dilakukan di double bottom yang merupakan suatu
ruangan sempit tetap bisa dikerjakan dengan mudah daripada menggunakan butt
join, karena penyambungan butt join posisi bracket dan gading harus lurus
(sejajar). Hal tersebut juga berlaku untuk hubungan antara gading dan frame
untuk bilga bracket, lutut bilga dimana sambungan overlapping lebih banyak
digunakan daripada butt join karena mudah dikerjakan.
4)
Pengerjaan
dilakukan diatas dock (Docking)
5)
Floating Repair (FR)
Alternative 1 :
Alternatif 2 :
6)
Dalam
keadaan Trim.
v
Type
of Joint :
1.
Butt
Joint ( Sambungan Lurus/tumpul)
2.
T
Joint (Sambungan bentuk T)
3.
Overlap
Joint (Sambungan bertumpang / tindih)
4.
Corner
joint (Sambungan Sudut)
5.
Edge
Joint (Sambungan ujung)
Adapun
Sambungan las yang sering digunakan di galangan kapal dalam pembuatan profile
atau
Blok
kapal adalah sambungan butt, T dan overlap Karena jenis sambungan corner dan
edge memungkinkan banyak kerusakan pada bagian pengelasanya dan bisa digantikan
dengan jenis sambungan T (T joint).
B)
Pengoperasian Kapal
Terdapat 3 unsur kerusakan yang sering
terjadi pada saat kapal beroperasi, yaitu :
o
Pelat
Baja
o
Sistem
permesinan
o
Perlengkapan
3
hal yang berpengaruh pada kerusakan Kapal baru : Pemotongan, Pengelasan,
Pengangkatan Blok.
Cacat
pemotongan à Ketidak rataan permukaan potong dan
tarik potong
Cacat pemotongan ini terjadi karena
2 hal berikut : pengaruh beban dinamis, contoh : Pelat sobek
Dan
klasifikasi yaitu pengelasan ujung bebas, contoh Coaming & Bulwark.
Coaming
Bulwark
Kerusakan
pada pelat baja badan kapal :
1.
Pengurangan
ketebalan pelat.
2.
Lekuk
sambungan pelat.
3.
Keretakan
pada permukaan.
4.
Kerusakan
sambungan las.
Daerah
– daerah yang rawan terhadap korosi karena kondisi kerja, lingkungan dan
operasi kapal meliputi :
1)
Daerah
pertemuan antara sekat lintang kedap air dan pelat alas dalam, hal tersebut
terjadi karena pengembunan kemudian tetes air jatuh à timbul korosi pada sekat bagian bawah dan pada
inner bottom plate, yaitu pembuangan saluran air.
2)
pada
pertemuan antara margin pelat dan lambung kapal yang menimbulkan kerusakan pada
keduanya.
3)
Pada
sumur bilga untuk kapal dengan inner bottom yang lurus. Sumur bilga ini
berfungsi untuk menampung dan menyalurkan air dari saluran.
4)
Pada
pembuangan air di geladak. Pada daerah sekitar lubang palkah, saluran pembuangan
air di deck serta pembuangan air di lambung kapal.
5)
Pada
saluran pembuangan air dan daerah yang selalu basah pada kamar mandi dan WC
banunan atas.
6)
Pada
lubang jangkar akibat mengalirnya air baik yang terbawa oleh rantai jangkar
maupun air dari forecastle deck.
7)
Pada
jendela sisi karena sulitnya perawatan.
*(GAMBARNYA TULIS TANGAN YA REK...KATA BAPAK DOSENNYA) :))
0 komentar:
Posting Komentar