Daftar Isi
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Bentuk,
struktur dan sistem organisasi dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya turut berterima kasih kepada Ibu Sri Rejeki Wahyu
Pribadi, ST, MT yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ilmu keorganisasian yang efektif dan tepat guna. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ilmu keorganisasian yang efektif dan tepat guna. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Surabaya,
15 September 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Bagi
sebuah perusahaan adanya struktur organisasi sangat diperlukan. Terutama bagi
mereka yang percaya bahwa bagan organisasi diperlukan guna menjamin manajemen
yang efektif, akan menjadi bingung bila hal tersebut tidak ada. Individu tidak
akan memahami pekerjaan mereka, apa yang harus dilakukan, bagaimana pekerjaan
mereka akan bisa memenuhi pekerjaan subunit lain. Dengan tidak adanya bagan
organisasi untuk mengklarifikasikan hubungan, maka hal yang tidak logis dan
kekaburan akan terjadi. Kenyataannya, setiap proses dari pembuatan bagan
organisasi merupakan tes yang baik bagi keberadaan bagian tersebut, karena setiap
hubungan yang tidak bisa dibuatkan bagannya tampkanya akan menjadi kurang kuat
dan karenanya membingungkan mereka yang bekerja di dalamnya.
Mereka
yang mendukung dengan kuat percaya bahwa manajemen akan memilih struktur
organisasi dengan spesifikasi tertulis atas persyaratan-persyaratan penting
dari masing-masing tingkat manajemen, departemen , komite dan pekerjaan atau
kelompok pekerjaan yang sama. Materi ini memberikan kepada kita individu dan
kelompok informasi guna membantu memahami bagaimana usaha mereka berkorelasi
dengan usaha pihak lain. Dibeberapa contoh, perusahaan kecil yang dapat
berjalan dengan baik di tahap awal perkembangan mereka, mulai gagal bila
pendirinya tidak bisa terus menerus memanajemeni denan gaya pribadi mereka.
Transisi dari keberhasilan perusahaan kecil menjadi perusahaan besar yang
berhasil terganggu karena karyawan melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
kepribadian dan keterampilan khusus mereka dibanding dengan pekerjaan yang
diperlukan untuk kinerja organisasi. Bagan organisasi dan dokumen pendukung
diperlukan dari saat awal keberadaan perusahaan, tidak hanya bila telah menjadi
besar bagi satu orang untuk memanajemen organisasi tersebut.
Struktur
organisasi dihasilkan dari keputusan manajerial mengenai empat atribut penting dari
seluruh organisasi: pembagian kerja, dasar departementasi, ukuran departemen,
dan pendelegasian wewenang. Keputusan yang dibuat manajer dipengaruhi oleh
faktor desain pekerjaan dan desain organisasi seperti perbedaan individu,
kompetensi tugas, teknologi , ketidakpastian lingkungan strategi, dan
karakteristik manajer tertentu. Atribut struktur menentukan seberapa luas
organisasi mencerminkan dimensi formal, kompleksitas dan sentralisasi. Struktur
organisasi berkontribusi pada efektivitas organisasi dan hubungannya dalam
menjustifikasi minat.
Pengorganisasian
merupakan proses penempatan orang-orang dan sumber daya lainnya untuk melakukan
tugas – tugas dalam pencapaian tujuan dan menyangkut pembagian pekerjaan untuk
diselesaikan dan mengkoordinasikan hasil-hasilnya. Untuk bisa mewujudkan
organisasi yang profesional, semua elemen yang terkait dalam organisasi baiknya
mengerti tentang definisi, bentuk,system dan struktur organisasi yang baik dan
benar.
Pengorganisasian
adalah fungsi kedua dan dilakukan secara langsung dari dasar yang telah dibuat
oleh perencanaan yang baik. Pengorganisasian membagi siapa yang harus
melakukannya, mengidentifikasikan siapa yang harus memerintah dan mengadakan
hubungan – hubungan perkantoran untuk komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah Pengertian struktur organisasi ?
2.
Apa saja bentuk-bentuk dari organisasi?
3.
Bagaimana Struktur dan Sistem Organisasi
yang baik dan benar ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui struktur Organisasi.
2. Untuk
mengetahui bentuk-bentuk organisasi
3. Untuk
memahami struktur dan system organisasi yang baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Struktur
Struktur
adalah sekumpulan variabel yang masing-masing dapat berbeda tipe, dan
dikelompokkan ke dalam satu nama (menurut Pascal, struktur juga dikenal sebagai
record). Struktur membantu mengatur data-data yang rumit, khususnya dalam
program yang besar, karena struktur membiarkan sekelompok variabel diperlakukan
sebagai satu unit daripada sebagai entity yang terpisah.
Salah
satu contoh struktur tradisional adalah record daftar gaji karyawan, dimana
karyawan digambarkan dengan susunan lambang seperti nama, alamat, nomor jaminan
sosial, gaji dan sebagainya. Beberapa dari lambang tersebut biasanya berupa
struktur, nama mempunyai komponen begitu juga alamat dan gaji.
2.1.2. Pengertian Organisasi
Organisasi
adalah sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerja sama,
terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya
memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara tau metode,
material, mesin , uang dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai
tujuan organisasi tersebut. Orang- orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi
sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui suatu sumber daya secara
sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang
akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.
Berikut pengertian
Organisasi menurut para ahli :
1. Menurut Stoner,
pengertian organisasi adalah suatu pola hubungan tertentu antara orang-orang di
bawah pengarahan atasan (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.
2. Menurut James D.
Mooney, organisasi adalah suatu sistem aktifitas orang-orang yang terdiri dari
dua orang atau lebih yang bekerja sama.
3. Menurut Chester I
Bernard, organisasi adalah aktifitas kerjasama uang dilakukan oleh sedikitnya
dua orang atau lebih.
4. Menurut Stephen P.
Robbins, menyatakan sebuah organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang
secara sadar dikoordinasi dengan suatu batasan yang telah ditentukan yang
bekerjasama secara terus menerus untuk mencnapai satu atau sekelompok tujuan
bersama.
2.1.3. Pengertian Struktur Organissasi
Struktur
organisasi adalah sturktur yang terdiri dari hubungan antara pekerjaan dan
kelompok pekerjaan yang relatif tetap dan stabil dengan tujuan memengaruhi
perilaku individu dan kelompok guna mencapai prestasi yang efektif.
Menurut Keith Davis ada
6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
2. Bentuk Mendatar /
Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
3. Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
4. Bentuk Setengah
Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
5. Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips.
6. Bentuk Piramid
terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk pyramid terbalik.
2.2 Elemen Struktur Organisasi
Terdapat
enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur, diantaranya adalah:
1. Spesialisasi
pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam
beberapa pekerjaan tersendiri.
2. Departementalisasi.
Dasar yang dipakai untuk mngelompokan pekerjaan secara bersama-sama.
Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
3. Rantai komando.
Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke
eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa
4. Rantai kendali.
Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efiseien dan
efektif
5. Sentralisasi dan
desentralisasi/ sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan
keputusan terkonsentrasi pada satu tutuk di dalam organisasi. Desentralisasi
adalah lawan dari sentralisasi.
6. Formalisasi. Sejauh
mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
2.3 Konsep Struktur Organisasi
2.3.1. Struktur Sebagai suatu Pengaruh pada Perilaku
Pentingnya
struktur sebagai sumber pengaruh telah begitu luas. Kita tidak dengan begitu
mudah pergi bekerja dan melakukan apa yang ingin kita lakukan, kita melakukan
paa yang diinginkan oleh organisasi dan membayar kita untuk melakukannua. Kita
tidak mempunyai kebebasan memilih bila kita mengerjakan tugas yang dituntut
oleh pekerjaan yang kita pegang. Pekerjaan menjadi ciri penting bagi setiap
organisasi.
2.3.2. Struktur Sebagai Aktivitas Berulang
Perspektif
kedua atas stuktur organisasi harus diperkenalkan guna memberikan suatu
pemahaman konsep yang lengkap. Perspektif ini memfokuskan pada aktivitas yang
dilakukan sebagai kensekuensi terhadap struktur. Definisi yang memfokuskan atas
dasar reguleritas aktivitas organisasi menekankan pada kepentingan.
2.3.3. Struktur Sebagai Perilaku yang Berorientasi pada Maksud dan Tujuan
Ini
berarti bahwa struktur organisasi juga berorientasi pada tujuan dan maksud
tertentu. Konsep ini akan memerhatikan keberadaan maksud dan tujuan tersebut
dan menjadi sikap kita bahwa manajemen ebaiknya berpikir mengenai struktur
dalam kaitan atas kontribusi pada efektivitas organisasi.
Pernyataan
bahwa struktur organisasi membantu pencapaian tujuan organisasi diasumsikan
bahwa manajer mengetahui bagaimana menyesuaikan struktur dan tujuan serta apa
yang mereka ingin lakukan. Struktur organisasi mencerminkan dan berkontribusi
pada tujuan pribadi manajer dengan biaya tujuan organisasi. Jadi untuk
mengatakan bahwa struktur organisasi memberikan kontribusi positif pada
efektivitas organisasi membutuhkan asumsi mengenai kemampuan dan motivasi dari
mereka yang mempunyai kekuasaan untuk mendesainnya. Struktur suatu organisasi
tanpa diragukan berhubungan dengan pencapaian efektivitas organisasi, kecuali
kalau sifat alamiah hubungan secara inheren sulit dikenali.
2.4 Bentuk Organisasi
Dalam
pelaksanaannya, dikenal adanya bermacam bentuk organisasi atau lebih tepatnya
struktur organisasi, di antarnya adalah:
1. Organisasi Garis
Bentuk
organisasi garis ini pertama kali muncul di kalangan militer dan merupakan
bentuk organisasi yang paling tua.Bentuk ini diciptakan oleh Henry Fayol,
disamping itu bentuk organisasi garis merupakan bentuk organisasi yang paling
sederhana.Organisasi garis mempunyai ciri khas sebagai berikut :
a) Jumlah karyawan
relatif sedikit
b) Organisasi relatif
kecil
c) Karyawan saling
mengenal dengan akrab
d) Belum adanya
spesialisasi kerja, atau jika ada masih relatif rendah
Kebaikannya :
1) Perintah atau
komando berjalan lancar, karena pimpinan hanya seorang
2) Keputusan dapat
diambil secara cepat
3) Solidaritas karyawan
sangat tinggi, karena saling mengenal satu sama lain.
Kelemahannya :
1) Kemampuan seorang
pimpinan sangat berpengaruh, sehingga jika pimpinan tidak cakap atau tidak
mampu, akan berakibat fatal bagi organisasi tersebut.
2) Timbulnya atau
mendorong adanya sifat otoriter dari seorang pimpinan organisasi.
3) Membatasi
perkembangan individu bawahan/ anggotanya.
2. Organisasi
Fungsional
Dalam
prakteknya, struktur organisasi fungsional ini kadang-kadang menimbulkan
ketidak jelasan dalam pemberian perintah dari atasan kepada bawahan.Hal ini
disebabkan kerena setiap atasan mempunyai wewenang untuk memberikan perintah
kepada setiap bawahan yang ada, sepanjang perintah tersebut masih ada
hubungannya dengan fungsi yang dimiliki atasan.Struktur organisasi fungsional
yang pada mulanya diciptakan oleh F.W Taylor, juga mempunyai kebaikan maupun
kelemahan tersendiri.
Kebaikannya :
1) Adanya spesialisasi
tugas yang jelas
2) Adanya tenaga-tenaga
ahli dalam masing-masing tugas sesuai dengan fungsi-fungsi organisasi yang ada
3) Karyawan dengan
spesialisasinya dapat didayagunakan semaksimal mungkin
Kelemahannya :
1) Koordinasi agak
sulit diterapkan, karena bawahan mempunyai beberapa atasan.
2) Proses pengambilan
keputusan seringkali terlambat, karena ditentukan oleh “top management”
3) Dituntut adanya
karyawan yang benar-benar trampil (seorang spesialis), yang kadang-kadang sulit
mencarinya
3. Organisasi Garis Dan
Staf
Bila
suatu organisasi itu masih ralatif kecil, artinya belum banyak permasalahan
yang dihadapi dan segera harus diatasi, maka bentuk struktur organisasi yang
sederhana (organisasi garis) dapat untuk mengatasinya.Namun apabila organisasi
tersebut berkembang semakin luas, mungkin akan timbul berbagai kesulitan bagi
seorang pimpinan dalam mengambil suatu keputusan (decision making), sehingga
pimpinan tersebut merasa perlu untuk minta bantuan kepada orang lain yang
dianggap mampu dan ahli. Oleh sebab itu, dibentuklah suatu “staf penasehat”
yang merupakan kumpulan orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang
tertentu.Adapun tugas dari staf tersebut adalah membantu pimpinan dalam
pengambilan keputusan.
Kebaikannya :
1) Dapat diterapkan
baik dalam organisasi yang besar maupun organisasi yang kecil, apapun tujuan
organisasi tersebut.
2) Ada pembagian tugas
antara pimpinan dan bawahan (pelaksana) yang diakibatkan adanya staf
3) Keputusan dapat
diambil dengan lebih baik, karena adanya saran dari para ahli (staf)
Kelemahannya :
1) Rasa solidaritas
karyawan berkurang, karena tidak saling mengenal antara bagian satu dengan
bagian lainnya.
2) Perintah
kadang-kadang menjadi agak kabur atau kurang jelas
3) Pelaksanaan
pekerjaan akan mengalami hambatan, apabila koordinasi pada staf kurang baik.
4. Organisasi Gabungan
Bentuk
organisasi gabungan ini pada dasarnya merupakan bentuk dari kombinasi struktur
organisasi yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga bentuk sruktur
organisasinya dapat berupa gabungan dari bentuk organisasi garis dan staf,
garis dan fungsional, fungsional dan staf atau kombinasi dari ketiga bentuk
organisasi tersebut. Sehingga bentuk struktur organisasi gabungan ini akan
mempunyai kebaikan serta kelemahannya mengikuti kebaikan maupun kelemahan
organisasi yang dibentuknya dalam rangka penggabungan tersebut.
5. Organisasi Matriks
Bentuk
struktur organisasi matrik pertama kali muncul pada sebuah perusahaan industri
ruang angkasa, yang mempunyai banyak departemen di mana masing-masing
departemen dipegang oleh para spesialis (tim ahli) guna mencapai tujuan
perusahaan secara khusus. Dewasa ini, struktur organisasi matriks sering
diterapkan pada suatu pekerjaan yang merupakan proyek-proyek besar.Secara nyata
terlihat bahwa untuk menangani suatu proyek yang cukup besar dengan
permasalahannya yang sangat kompleks, diperlukan suatu upaya penyelesaian yang
tepat, baik ditinjau dari segi waktu, tenaga maupun biaya yang
dibutuhkan.Karena dirasakan bahwa bentuk organisasi yang disebutkan sebelumnya
tidak dapat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut, maka
dibentuklah struktur matriks ini, yang pada dasarnya mempunyai tujuan memadukan
berbagai bentuk struktur organisasi yang telah ada serta unsur personalia yang
ada dalam organisasi dengan berbagai spesialisasinya guna menyelesaikan suatu
proyek. Dalam organisasi matriks, seorang bawahan mempunyai dua orang atasan
sehingga mereka dibawah dua jalur wewenang atau dengan kata lain mempunyai dua
rantai perintah, yang satu secara vertikal (bersifat fungsional) sedang lainnya
secara horizontal yang berasal dari perintah pimpinan proyek. Bila kedua jalur
tersebut digabungkan, akan terlihat bentuk sebuah matriks, sehingga disebut
organisasi matriks.
6. Organisasi Supervisi
Di
Amerika Serikat terdapat bervariasi bentuk organisasi supervisi. Hal ini
disebabkan antara lain kerena terdapat pertumbuhan sekolah-sekolah secara pesat
dengan angka problema yang diadministrir. Pertumbuhan sekolah menambah jumlah
lembaga supervise dengan variasi tugas para supervisor. Kondisi-kondisi seperti
besarnya sekolah, jumlah pelaksana supervisi beserta pendidikan dan pengalaman
orang-orang yang di supervise menyebabkan perbedaan organisasi supervise. Fred
C. Ayer & A. S. Barr, mengemukakan tiga bentuk Organisasi Supervisi. Di
antaranya adalah:
a) Bentuk organisasi
Extrisic-dualistic.
b) Bentuk organisasi
Line and Staff.
c) Bentuk organisasi
coordinate. Soetopo Hendiyat (1982:72).
2.5 Faktor Penentu Struktur Organisasi
1. Strategi
Struktur
organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai
sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara
keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. tepatnya,
struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan
signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk
menampung dan mendukung perubahan ini.Sebagian besar kerangka strategi dewasa
ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan
pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi
inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenallkannya produk dan jasa baru
yang menjadi andalan.Stratedi minimalisasi biaya adalah strategi menekankan pengendalian
biaya secara ketat menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang
tidak perlu dan pemotongan harga.Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba
masuk ke produk – produk atau pasar – pasar baru hanya setelah viabilitas
terbukti.
2. Ukuran organisasi
Terdapat
banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara
signifikan memengaruhi strukturnya.Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar
yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak
spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan
ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat
linier.Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin
menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.
3. Teknologi
Istilah
teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.
Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber
daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
4. Lingkungan
Lingkungan
sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar
organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan
ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah,
kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.
Struktur
organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu
berubah.Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak
banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul
pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau
tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin
memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang
sangat dinamis peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis
mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi
pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara
signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi
para manajer dibanding lingkungan yang dinamis.Karena ketidakpastian adalah
sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba
meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan
adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.
2.6 Desain Struktur Organisasi Modern
a) Struktur Tim
Struktur
tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktr
ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan
keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk
menjadi generalis sekaligus spesialis.
b) Organisasi virtual
Organisasi
virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama
bisnis secara detail.
c) Organisasi Nirbatas
Organisasi
nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando,
memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang
diberdayakan.
2.7 Model Desain Struktur Organisasi
Model
mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang
luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan
sentralisasi.
Model organik, yaitu
sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi,
memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang
komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Model Piramid, model
ini di buat persis sebuah piramida.
Model Horizontal, model
ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal dengan pembagian
funsional masing-masing bersama tugasnya masi-masing
2.8 Level – level Manajemen
Pada
umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun dari
sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga / 3 macam, yakni :
1) Manajer Puncak / Top
Manager
Tanggung
jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu
perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi
yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang
melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah.Contoh top manajemen
adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO
(Chief Financial Officer).
2) Manajer Menegah /
Middle Manager
Manajer
tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama. Manajer
ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan yang
diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak.Jabatan yang termasuk manajer
menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau
manajer divisi.
3) Manajer Lini Pertama
/ First-Line Manager
Manajer
tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan
dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh
manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini pertama
juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian strategi
yang telah ditetapkan.Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer
shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Tambahan Hierarki
Manajemen :
Dari
sisi jumlah, jumlah dari atas ke bawah berbentuk kerucut atau piramida, yaitu
semakin tinggi level atau tingkatan seorang manajer, maka semakin sedikit
jumlah manajer pada tingkatan tersebut.
2.9 Sistem Organisasi dan organigram
Ini
membantu untuk memikirkan organisasi sebagai sistem. Sederhananya, sebuah
sistem adalah sebuah koleksi terorganisir dari bagian-bagian yang sangat
terintegrasi untuk mencapai tujuan secara keseluruhan. Sistem ini memiliki
berbagai masukan yang diolah untuk menghasilkan output tertentu, yang
bersama-sama, mencapai tujuan keseluruhan yang diinginkan oleh organisasi. Ada
umpan balik antara berbagai bagian ini untuk memastikan mereka tetap
selarasuntuk mencapai tujuan keseluruhan organisasi. Ada beberapa kelas sistem,
mulai dari yang sederhana kerangka sangat sampai ke sistem sosial, mana yang
paling kompleks. Organisasi,tentu saja, sistem sosial.
2.
Organigram
Suatu Perusahaan
Suatu
perusahaan memiliki bagian-bagian sistem terpenting. Berikut sistem dan
pembagian tugasnya :
·
Komisaris : Pemilik dari perusahaan.
·
President : Direktur bertugas mengepalai semua prosedur yang berjalan
dalam suatu
perusahaan.
·
Managing Direktur : Bertugas untuk
memanage berjalannya suatu pelaksana yang akan dirinci seperti akan misalnya
sebuah kerja sama yang akan dilakukan kedalam perusahaan lain membantu
president direktur.
·
General Manager : Bertugas memimpin beberapa unit bidang
fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional.manajer
umum adalah manajer yang memiliki
tanggung jawab seluruh bagian/fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.
·
Manager : Bertugas memiliki tanggung jawab pada
satu bagian fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.
·
Supervisor : Bertugas untuk mengawasi atau
mengamati suatu kegiatan yang dijalankan dalam sebuah perusahaan. seorang
supervisor tidak berkenan untuk mengatur yang ada dalam perusahaan.
·
Kepala Bagian : Bertugas untuk mengikutsertakan anggotanya
pada berjalannya suatu kegiatanyang ada pada perusahaan.
·
Anggota : Bertugas untuk menjalankan
produksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur
organisasi adalah sturktur yang terdiri dari hubungan antara pekerjaan dan kelompok
pekerjaan yang relatif tetap dan stabil dengan tujuan memengaruhi perilaku
individu dan kelompok guna mencapai prestasi yang efektif.
Adapun
bentuk–bentuk organisasi adalah organisasi garis, organisasi fungsional,
organisasi garis dan staf, organisasi gabungan, organisasi matriks, dan
organisasi supervise. Masing–masing dari bentuk organisasi tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing – masing.
Pada
umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun dari
sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu low
management, middle management, dan top management.
0 komentar:
Posting Komentar