I. Umum
I.I
Peran dari ship outfitting
Ship
outfitting adalah bagian kapal selain dari pada badan kapal itu sendiri dan
dapat dikelompokkan menjadi : Hull outfitting, machinery outfitting dan
electrical outfitting. Ship outfitting mempunyai peran penting, antara lain :
1. Memberi
kapal kemampuan untuk bergerak dan bekerja
2. Menyediakan
akomodasi untuk crew dan penumpang
3. Menyediakan
ruang penempatan untuk muatan
4. Menjaga
fungsi-fungsi tersebut dalam jangka waktu yang lama
oleh
karena itu keselamatan alat-alat tersebut sangat penting seperti halnya badan
kapal itu sendiri dan peralatan tersebut harus dipasang sehingga kapal
mempunyai alaworthinesx
dan menjaga keselamatan jiwa berdasarkan peraturan yang berlaku.
I.2
Pentingnya Desain Outfitting
Desain
outfitting dinyatakan sebagai penetapan sistem kapasitas dan dimensi dari
instalasi yang bermacam-macam dan direpresentasikan dalam gambar berdasar
ukuran, daerah navigasi / pelayaran dll. Proses desainnya sebagai berikut :
Pertama masing-masing divisi outfitting dengan sistem yang sesuai dengan
kapasitas, dimensi dll. dipelajari dan ditetapkan untuk memenuhi ketentuan yang
diminta. Tetapi sistem ini terkait oleh satu sama lain dan oleh karena itu
tidak dapat ditentukan secara independent bahwa kondisi ini telah ditetapkan
oleh berbagai peraturan yang macamnya berupa ketetapan terendah atau minimum,
seperti kemampuan kapal bergerak dan beroperasi harus dipertimbangkan
pengurangan berat, pengurangan biaya dan penyederhanaan kerja juga harus diperhatikan,
dan hal ini dilakukan studi sehingga tenaga listrik, output of engine harus
ekonomis dan selayak mungkin. Untuk mencapai hasil tersebut, perhitungan desain
membutuhkan pemeriksaan berulang-ulang (metode trial and error). Selanjutnya
karena instalasi ini terkait satu sama lain, maka posisi peralatan pada badan
kapal, kemudian urutan pengerjaan, waktu pengerjaan dll. harus diteliti pada
gambarnya. Kenyataan hubungan kerja antara fitting dan badan kapal perlu
dipertimbangkan dan bila badan kapal dibangun dengan metode sectional assembly
akan ada keuntungan yang besar pada pemasangan kelanjutannya, untuk itu perlu
special planning dan metode penggambarannya.
I.3
Sikap dalam men-desain outfitting
Secara
umum hal-hal yang harus dilakukan dalam merancang outfitting adalah :
a.
Membaca rules dan regulasi yang
dikeluarkan oleh pemerintah maupun biro klasifikasi dimana kapal tersebut
di-klass-kan. Berbagai standart industry juga harus diacu.
b.
Membaca buku referensi handbooks,
catalog peralatan (internet) dan sejenisnya
c.
Membangun kebiasaan mengoleksi data,
tidak semua formula untuk desain kapal adalah teoritis, tetapi menggunakan
formula empiris. Desain dilakukan tidak hanya berdasar pengalaman di perencana
saja tetapi juga perlu pengalaman orang lain. Oleh karena itu para perencana
harus mencari dan mengumpulkan data-data tersebut.
d. Penetapan
kondisi, trial and error, keputusan akhir prosedur desain pada tahap awal
adalah mengumpulkan kondisi / syarat dan
kemudian mengulang perhitungan dan pembuatan sejumlah gambar kasar. Pada
tahap ini korelasi antara divisi yang berbeda harus seluruhnya dipelajari,
terutama ukuran harus diperiksa dengan kaitannya dengan divisi yang lain.
Keputusan akhir dibuat setelah melalui proses tersebut, disarankan agar
persyaratan dasar dan sumber data dicatat.
e.
Nilai numerik
Pada
perancangan, nilai numerik hasil perhitungan adalah diperlukan. Buat
perhitungan yang benar, jangan membuat kesalahan dengan masalah desimal dan
mempertahankan bilangan yang tidak penting, misalnya : angka yang lengkap
jangan diabaikan bila mempunyai arti yang penting, bila tidak diperlukan harus
dibulatkan ke atas atau ke bawah. Bila merujuk/membaca rules dan regulasi,
tidak boleh keliru arti dari ….”Not less
than….”,”Not more than….”,”Less than…”,”More than…”
0 komentar:
Posting Komentar