Minggu, 23 Agustus 2015

ARTI KADERISASI


     Dalam sebuah organisasi, kita mengenal dengan sebutan kaderisasi. Menurut KBBI, kaderisasi berawal dari kata "kader" yang memiliki makna yaitu,"orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam sebuah organisasi." Dengan demikian , kaderisasi adalah suatu proses dalam membentuk kader-kader baru dalam sebuat organisasi tersebut. Selain itu, kaderisasi juga menciptakan kader-kader yang mendukung sesuai dengan yang diinginkan, bukan paksaan semata. Maksudnya adalah jangan kita membuat kegiatan kaderisasi yang memang tidak dibutuhkan dalam organisasi tersebut. Contohnya adalah, pada sebuah organisasi atau himpunan yang memiliki tujuan membentuk keterampilan berbahasa asing, tidak perlu melakukan kegiatan panjat tebing atau lari keliling kota karena alasan kaderisasi. Itulah yang menyebabkan kaderisasi itu menjadi tidak memiliki esensi yang maksimal dan sekedar tradisi konyol. Kaderisasi itu harus memiliki konsep, tujuan, proses, dan hasil yang mampu membuat kader yang mendukung dalam kemajuan organisasi tersebut. Disini, saya akan lebih membahas mengenai kaderisasi untuk kalangan pemuda dalam berorganisasi.

  Pola kaderisasi berawal dari sebuah konsep. Konsep itu sendiri haruslah dibutuhkan pendidikan dan ilmu pengetahuan, aktualisasi, serta kesejahteraan baik dari segi jasmani maupun rohani. Dengan kebutuhan tersebut, konsep akan menciptakan sesuatu yakni sebuah tugas dalam pembentukan insan akademis seperti yang dipelopori oleh Bung Hatta. Dengan membentuk insan akademis, tentu juga akan membentuk sebuah pengembangan diri, baik dalam soft skill maupun hard skill. Pengembangan diri ini juga untuk menciptakan kemampuan dalam berpikir dan mengkritisi agar dapat menciptakan masa depan yang ideal. Yang dimaksud dengan masa depan yang ideal adalah pribadi seseorang yang akan datang setelah mengikuti sebuah kaderisasi sehingga tercipta pribadi yang partisipatif, aspiratif, mandiri, beretika, dan non hegemoni. Dalam kaderisasi, ada dua tokoh didalamnya, yakni orang yang dikader dan orang yang mengkader. Orang yang dikader haruslah mengikuti semua hal yang harus dipenuhi agar dapat menjadi insan kader dari organisasi tersebut. Memang ada beberapa orang yang mungkin tidak ingin mengikuti proses kaderisasi tetapi ingin menjadi seorang anggota baru tersebut. Apabila ada seorang kader yang merasa sudah menjadi orang yang pantas tanpa perlu ada kaderisasi, sebenarnya akan muncul asumsi dan pertanyaan yang sangat banyak. Asumsi inilah yang menyebabkan orang tersebut akan bingung, apa yang akan dia lakukan setelah menjadi seorang anggota tanpa dia tahu apa yang harus dilakukan. Disinilah peran kaderisasi, selain membentuk kader, juga memberikan petunjuk dan arah para orang yang dikader ini. Itulah tugasnya para pengkader. Mereka harus memberikan kaderisasi yang beresensi sehingga menciptakan insan yang baik. Pengkader harus tahu arah orang-orang yang dikader ini. Untuk itulah, biasanya dalam organisasi memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART).

AD-ART ini adalah selain menjadi sebuah petunjuk dalam membentuk kader dalam sebuah kaderisasi, juga sebagai petunjuk dalam membangun organisasi tersebut. Bisa dibilang, AD-ART seperti UUD dan UU dalam pemerintahan Republik Indonesia. AD-ART memiliki fungsi harus mengusahakan tujuan pendidikan, membangun jiwa kepemimpinan, memupuk rasa persaudaraan dan kekeluargaan, serta memberikan kontribusi kepada kader-kadernya dalam organisasi tersebut. AD-ART inilah simbol serta identitas dari organisasi tersebut. Dengan AD-ART inilah, terdapat visi serta misi dari organisasi tersebut. AD-ART inilah yang akan membentuk anggota-anggota organisasi yang mandiri, demokratis, cakap, berbudi pekerti, dan bertanggung jawab dalam segala aspke dan dalam sudut pandang organisasi tersebut. Dalam kaderisasi, AD-ART harus memiliki unsur pembentukan kader didalamnya yang biasa disebut Rancangan Umum Kaderisasi (RUK). RUK inilah pedoman dalam berkaderisasi dalam sebuah anggota yang isinya telah disepakati saat pembentukan AD-ART secara bersamaan, meskipun ada kemungkinan kecil akan dirubah seiring dengan perkembangan zaman. Dalam RUK ini, terdapat metode-metode dalam penurunan nilai sehingga akan membentuk kader yang baru dalam mengurusi sebuah kaderisasi, sama dengan konsepsi oleh Bung Hatta. Pada RUK, diharapkan pada kaderisasi akan memiliki poin-poin yang harus ada didalamnya, yakni:
  • Menciptakan Alumni yang Ideal
Kader akan menjadi alumni yang loyal sehingga dapat membantu dalam membangun organisasi saat dia sendiri sudah selesai dalam keanggotaannya maupun kepengurusannya.
  • Memiliki Visi dan Beretika
Kader akan memiliki visi dalam status keanggotaannya sehingga mampu menciptakan lingkungan yang mendukung dalam mewujudkan tujuan baik untuk dirinya maupun untuk organisasi tersebut serta tetap berpegang teguh pada etika dan moral yang berlaku
  • Mampu Berpikir Radikal/Bertindak
Kader akan mampu berpikir radikal, dimana mereka akan memiliki keberanian dalam melakukan sesuatu yang bertujuan untuk dirinya maupun organisasi tersebut sehingga kader akan menjadi pelopor dalam suatu pergerakan organisasi tersebut.
  • Regenarisasi
Kader akan menerima ilmu oleh pengkadernya dalam bidang dan wawasan keorganisasiannya serta juga akan penjadi pemberi ilmu untuk kader-kader baru dalam organisasinya sehingga tujuan organisasi akan terus berlanjut dan berkembang seiring bertambahnya waktu.

Abdullah Azam

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar: