6.1 Umum
Metode penanganan dry – cargo
di kapal menjadi penting dalam tahun mendatang, oleh karena itu penelitian
teknik penanganan barang menentukan karakteristik perancangan kapal.
Hasil studi tentang pengiriman barang tahun 60-an menunjukan bahwa 70%
dari biaya tersebut digunakan untuk bongkar muat barang, 220% untuk biaya
pelayaran. Oleh karena itu untuk mengurangi biaya pengiriman barang, maka cargo
handling / penanganan bongkar muat barang menjadi target penyelesaian
pengurangan biaya tsb. Cara yang dapat ditempuh dapat berupa palletizing barang
(diikat / penempatan pada palet) atau dengan menggunakan container.
6.2 General Cargo Ship
Kapal General Cargo dibutuhkan untuk pengangkutan barang diseluruh
dunia. General Cargo meliputi barang berbagai ukuran. Bentuk, dan berat. Barang
yang berat yang dominan dapat berupa barang-barang permesinan berat (heavy machinery), barang-barang dari
baja dan pelat bagged goodsatau
barang-barang yang ringan (light weight
packed goods).
Ada bermacam-macam sistem penangan muatan di kapal, seperti derrick,
jib crane, conveyor, pompa ramp door, container dll dan alat tersebut dipilih
berdasarkan tipe muatan dan fasilitas yang tersedia di pelabuhan.
Penanganan barang menuju ke kapal umumnya dibagi dalam 4 phase, yaitu
: gudang (terminal storage), dari storage area dipindah ke abpron cargo hook,
hook ke palkah (hold), penempatan barang di ruang muat kapal.
Cara muat ke kapal tergantung pada kondisi dan keadaan barang yang
ditangani, dapat bentuk breakbulk atau dalam bentuk unitized.
a.
Breakbulk
Cargo
Break bulk cargo adalah barang yang tidak
dibundel/tidak diikat menjadi satu, karena ukuran dan volumenya berbeda-beda
(tidak dalam container atau pallet), sehingga kalau diletakkan diruang muat
akan timbul sisa ruangan (broke stowage) yang tidak bisa digunakan untuk
menempatkan barang, besarnya kira-kira 15 persen. Oleh karena itu, breakbulk system of loading and discharge membutuhkan
waktu yang lama (time consuming problem).
b.
Untized
Cargo
Unitizing adalah pengelompokan barang kedalam yang
lebih besar yang ditangani sebagai single draft (satu muatan) dan disimpan
sebagai sebuah unit. Unitized cargo dapat diklasifikasikan sebagai palletized, container atau individually
packaged atau banded cargo yang tidak cocok kalau ditangani sebagai breakbulk
palletized cargo adalah breakbulk atau potongan-potongan yang besar dari
general cargo yang disbanded (disatukan) atau shrink wrapped ( dibungkus), pada
sebuah pallet dan sehingga ditangani sebagai sebuah unit barang.
1. Burtoning System
Sistem ini
merupakan metode yang umum digunakan untuk pemuatan dan pembongkaran muatan
dengan alat bongkar muat yang ada dikapal itu sendiri. Metode ini masih
digunakan kapal breakbulk cargo. Sistem terdiri dari vertical mast/king post,
boom dan tali yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi alat bongkar
muat, lihat GB.3 (SDC Lama). Kegiatan bongkar muat utamanya menggunakan tali,
sedangkan boom di set permanen selama kegiatan berlangsung (tidak bergerak).
Pengaturan boom dilakukan sebelum kegiatan diakukan, sebuah boom berada di atas
lubang palkah dan yang lain diluar/ disisi kapal, gerakan barang terlihat
seperti yang ada digambar.
2. Swinging Boom
Satu sisi dari
Gb.4 (SDC Lama) menunjukkan sistem bongkar muat dengan sistem swinging
(memutar). Sistem ini terdiri dari mast/king post, sebuah boom, tali-temali dan
pembongkaran muatan digunakan dengan mengatur tali, sedang boom digerakkan dari
atas lubang palkah kemudian diputar keluar kapal atau sebaliknya untuk
membongkar/memuat barang. Gerakkan boom diatur oleh Vaug.
Adaptasi
swinging boom arrangement digunakan pada general cargo adalah pada heavy-lift
boom. Gb.5 (SDC Lama) menggambarkan satu variasi yang disebut stucleken type heavy lift cargo gear.
3. Safe
Working Load (SWL) dari cargo gear.
Setiap cargo
gear diberikan sebuah test certificate yang berisi keterangan sbb.
1.
Derrick
-
Safe Working Load (SWL)
-
Sudut elevasi yang diijinkan (sudut terhadap
horizontal)
2.
Jib Crane
-
Safe Working Load(SWL)
-
Raius yang diijinkan (max turning radius)
3.
Cargo gear yang lain
-
Safe Working Load (SWL)
6.2.1 Cargo Gear
Cargo gear adalah sebuah instalasi yang digunakan untuk loading dan
unloading muatan (diluar bahan bakar kapal, provision dan concumable). Gambar
……
1.
Mast (tiang)
Mast aslinya dipasang dibagian depan dan belakang
kapal dan digunakan unttuk menyangga wireless areals, navigator light,
signaling flags dan cockpits. Derrick gear juga memanfaatkan tiang ini.
Saat ini beberapa mast telah dimodifikasi untuk
meningkatkan efisiensi derrick. Dalam hal tertentu dimana sejumlah derrick
diperlukan, dipasang exclusive derrick post.
Bila tidak digunakan untuk derrick, mast dipasang pada
tunnel yang dipasang pada navigation bridge top bagian yang membawa radar
scanner.
2.
Derrick Post
Sebagian besar derrick terkait dengan alat ventilasi.
Pada kapal kecil dengan lebar yang terbatas, mast dipasang cukup di center line
untuk tujuan tersebut. Tetapi pada kapal
yang lebih besar deriick post umumnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Gb……….
1.
Samson post atau derrick post
2.
Signal post
3.
Outrigger
4.
Ventilator.
3.
Variasi kondisi Derrick Post
Kekuatan derrick post ditetapkan berdasarkan peraturan
yang berlaku (pemerintah/klass). Tetapi, dengan kondisi yang berbeda dengan
aslinya, maka penguatan disesuaikan dengan modifikasinya.
Kondisi khusus (typical) adalah sebagai berikut :
1.
Tiang (post) tidak dipasang stay (tali penguat)
2.
Tiang dilengkapi dengan stay
3.
Tiang dipasang derrick boom pada bagian depan
dan belakang
4.
Derrick boom dipasang pada konstruksi yang terpisah
dari tiang (post)
5.
Derrick boom dipasang tiang yang bear (king
post)
4.
Derrick Boom
-
Material boom
:
Material boom umunya baja atau kayu. Boom kayu
digunakan karena kekerasannya melawan impact.
-
Panjang derrick boom :
Panjang derrick boom sedapat mungkin pendek, kondisi
berikut harus diperhatikan :
1.
Susunan antara derrick post dan boom
2.
Sudut elevasinya 40ᵒ-45ᵒ (𝝝)
3.
Outreach 3÷5m (2,5 m untuk kapal kecil)
4.
Muatan yang paling jauh dapat dicapai adalah 2/3
panjang palkah dari yang paling dekat terhadap ujung post dari palkah.
5.
Sudut boom terhadap sisi kapal adalah 60ᵒ(α)
5.
argo Winch
Tipe dari winch :
Cargo winch diklassifikasikan berdasarkan tenaga
penggeraknya adalah :
-
Electric winch
-
Electro hidrolic winch
-
Internal combustion engine winch
1.
Electric Winch
Motor listrik yang digunakan dapat berupa motor DC
atau AC, yang menggerakan wire drum, dan warping head lewat sebuah worm atau
sebuah spur reduction gear. Umumnya winch menggunakan motor DC, tetapi saat ini
AC Winch lebih popular berdasar kecenderungannya, karena shipboard power
berubah dari DC ke AC.
Motor ini tidak berisik, instalasinya sederhana, lebih
bersih dan ekonomis.
2.
Electro Hidrolic Winch
Tipe dari winch ini : low pressure, median pressure dan
high pressure.
*capasitas of
winch
- Kapasitas winch
IP = f ×
EP
Dimana : IP – Input power (PS) atau motor power
f – effisiensi
-
Rated load
Rated load adalah beban max yang dapat dengan aman dan
terus menerus terangkat dengan menggunakan tali dengan panjang tertentu dan
dengan 2(two) pully block dengan satu penggerak. Dengan kata lain, beban max
dapat diambil dari safe working load dari derrick. Oleh karena itu, harga “” menyatakan beban max
W yang diangkat melalui 2(two) pully block.
-
Rated hoisting speed
Rated hoisting speed dinyatakan dengan
kecepatan max di winch, saat mengangkat beban rata-rata wire rope terletak pada
lapisan pertama wire drump.
Standard untuk rate hoisting speed adalah
sbb :
Rated load Rated Hoisting speed
(m/min)
-
Electric 3÷7,5 30÷23
-
Electric hydraulic : low press 3÷7,5 30÷20
Medium press 3÷7,5 35÷18
High Press 3÷5 35÷30
-
Nilai dari efisiensi
f
` Electric winch : -
worm geared 1,10÷1,15
-
Spur Geared 1,05÷1,10
`Electro-Hydraulic : -Low
pressure 1,66÷1,54
Winch -medium pressure 1,66÷1,54
-High
Pressure 1,66÷1,43
6.2.2 Hatch size
Ukuran palkah (hatch) harus sebesar mungkin untuk meminimalisir
jumlah gerakan/pemindahan barang secara horizontal, lebar bukaan palkah umumnya
terbatas 40% lebar kapal untuk kapal general cargo, lebar palkah yang
berlebihan membatasi penempatan muatan digeladak terbuka. Untuk kapal multiport
discharging cargo, luas geladak menjadi kebutuhan untuk memisahkan muatan.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi penetapan akhir ukuran
palkah dan lokasinya. Pertimbangan pertama adalah tipe muatan yang diangkut.
Bila setiap batasan muatan direnungkan, seperti heavy machinery, locomotive
atau konstruksi baja yang panjang, kemudian menentukan ukuran minimum
sesuai penanganan kebutuhan komoditi
tersebut.
Palkah harus diletakkan sehingga boom harus melayani dengan
memadai dan harus mempunyai jangkauan keluar (outreach) dari sisi kapal. Hatch
harus diletakkan sehingga muatan hanya
membutuhkan gerakan horizontal yang minimum dari daerah palkahke posisi
penempatan yang ekstrem . jarak antara ujung palkah tergantung pada deck space
yang membutuhkan pelayanan winch dan untuk penempatan penutup palkah pada
bagian depan dan belakang, bila penutup menggunakan tipe mekanis.
6.2.3 Improving the
Productivity of General Cargo Ship
Cara untuk memperbaiki produktivitas kapal general cargo tradisional
dapat dilakukan dengan satu atau lebih dari hal-hal berikut :
-
Twin atau multiple hatch
-
Sideport dan platform elevator
-
Revolving cranes sebagai pengganti
mast/boom
-
Gantry crane
a.
Multiple-Hatch Opening
Gambar…………..
Gambar diatas menunjukan skema bagaimana
multiple-hatc opening berpengaruh terhadap produktivitas. Toin Hatch (
perancangannya bisa dikembangkan menjadi triple dan quadriple) memungkinkan
muatan ditangani pada tiap level secara bersamaan. Ini menjadikan penempatan
barang lebih flexible, terutama saat kapal harus membongkar dan memuat pada
beberapa pelabuhan. Multi hatch juga dap diatur muka dari belakang dengan
pemisah yang membentang melintang.
b.
Sideport platform elevator
Gb 13 (SDC Lama). Penggunaan side port
yang menyambung dengan multiple internal hatch opening dibangun dengan
pemikiran menambah produktifitas pada general cargo.
c.
The Revolving Cargo Crane
Gb 14 (SDC Lama). Aplikasi dari revolving
deck crane pada kapal general cargo dapat dilihat pada gambar. Revolving deck
crane mempunyai sejumlah keuntungan disbanding dengan conventional burtoning
gear, dan penggunaanya bertambah popular. Crane adalah merupakan unit yang
kompak yang mana menghapus resistor houser, kingpost, vangs, dan bermacam-macam
wire rope dan block, memberikan penggunaan yang lebih pada deck space dan
pandangan yang lebih luas dari bridge.
Crane dapat member pelayanan atau
penempatan barang dengan waktu yang lebih pendek dibanding dengan conventional
gear dan hal ini mengurangi waktu di pelabuhan. Beban kerja crane dibatasi
hanya pada kapasitas angkat dan kemauan buruh di pelabuhan menangani muatan.
Keselamatan penggunaan crane lebih baik disbanding conventional cargo gear
dimana adanya bahaya tali baja pengangkat muatan putus karena beban lebih (over
loaded).
d.
Gantry Crane
General cargo ship juga cocok untuk
muatan dengan container. Pemuatan dan penurunan muatan dapat menggunakan crane
yang ada dikapal maupun yang ada di darat. Salah satu crane yang dapat dipasang
dikapal adalah gantry crane. Gantry crane bergerak keatas dan kebawah pada rail
diatas geladak, dilengkapi dengan rotating crane, yang membuat crane cocok
untuk sejumlah muatan yang berbeda. Dalam hal ini crane harus mempunyai
ketinggian yang cukup diatas container geladak atau muatan lain digeladak dan
mempunyai penggerak untuk mengatasi kemiringan dan trim kapal. Gb. 18 (SDC
Lama).
6.3 Container Ship
Container merupakan satu langkah perbaikan dari cargo ship dalam
mengangkut muatan yang dikotakan (unitized) didalam container.
Container ship system adalah cocok untuk menyelesaikan
pengiriman barang, karena :
-
Individual container adalah cocok unuk
pengiriman barang ukuran kecil yang mana diharapkan untuk barang jadi.
-
Door to door (shipper to consigner)
shipping. Perlindungan barang sampai tempat tujuan dari gangguan cuaca,
kerusakan karena penanganan dan pencurian, tanpa peti kayu yang mahal.
-
Waktu dan biaya pengiriman door to door
menjadi berkurang, terutama untuk bahan yang tidak tahan lama.
Container
:
Ukuran
Container sesuai ISO (panjang) adalah 10”,20”,30”, dan 40” dengan tinggi dan
lebar masing-masing 8”. Container dibangun dengan toleransi yang presisi. Tidak
seperti pada break bulk carrier, container ship dipasang menggunakan cell guide
dan dipasang toleransi yang sama untuk menjamin bahwa setiap container standart
akan tepat pada stowage fitting.
Beberapa
variasi tipe container yang digunakan secara garis besar dijelaskan sbb :
-
Standard dry Container
Merupakan mayoritas container saat ini,
dan sederhana, menetapkan sebuah container kokoh, kedap air bagian atap dan
sisi-sisinya. Container cocok untuk membawa muatan yang membutuhkan pengaturan
temperature. Seperti halnya ruang muat general cargo ship , dry container tidak
bebas dari keringat atau muatan menimbulkan panas
·
Ventilated Dry Container
Merupakan container kering,
merupakan container berisolasi, dilengkapidengansebuah unit pemanaskecildan
unit air conditioner
yangdapatmenjagatemperatur yang diinginkan (diatas, freezing)
dandalambeberapahalmengatur humidity.
·
Refrigerated Container
Merupakan container kering,
merupakan container berisolasi, dilengkapisebuah unit refrigeration yang
mampumelakukanpembekuanmuatandanmenahantemperaturdingin.
·
Open Tap
Merupakan container kering yang
atapnyaditutupdenganterpal, barangbesardapatdimuatlewatatapdenganbantuan crane,
bahkanbilabarangtersebutbagianatas container dapatditutupdenganterpal.
·
Open Flat
Sebuahbentuk yang
lebihdekatsebagaisebuah pallet besardengan corner post (tonggakpojok) yang
dapatdiangkatdengan container handling gear.
·
Bulk Liquid
Container dapatdengantinggipenuh
(setinggi container) tangkidalambentuksilinderataubentukelips.Dengan kata
lainmuatankurangdari volume rectangular.
·
Bulk Container
Container kering yang
dilengkapidengan internal bag type linier yang menampungkomoditidalambentuk
pallet
ataubarangcurahdimuat.Bilabagianbelakangdibukapembongkarandapatdifasilitasidenganmenunggingkan
container, seperti dump truck, diangkatsalahsatuujungnya.
·
Car Carrier
Merupakan open framework (terbuka)
container dirancanguntukmembawaempatataulebihmobilukuranstandar. Seringukuran
container ini oversizeddan frame nyaringantidakseperti container lain.
Container initidakdirancangmelintas di jalanataudiletakan (stowed) di atas yang
lain, ditumpukkan yang teratas
·
Cattletainer
Sepertinamanya container
inimengangkutjenissapipotong.Tergantung di posisidansejakdasarmuatan, jenis
container inidapatmenjagakerusakanmuatantanpamemperhatikancuaca yang
dialamikapal.
6.4 Roll-on / Roll-off Ship
6.4.1
Sistem
Ro-Ro merupakanteknikpenangananmuatan modern yang
digunakansaatini.Sebetulnyasistem Ro-Ro dikenalkanbersamaandenganpemakaian
container sebagai system
pengangananbarang.Sisteminimerupakanpelengkapsistemdanpenambahdanbukansistemdengan
container.Hal yang harusdiperhatkanbahwasisteminitidakmembutuhkanfasilitas
terminal yang besardankhusus.Beberapa operator menyimpulkanbahwametode Ro-Ro
adalahkombinasiterbaikdari container, unitisasi, danbreakbulk
technique.Tetapisisteminijugamenimbulkanketidakpuasansepertipemborosanruangandanpengikatanmuatan.Saatinitelahdibangunkapaldengan
full container dimana container dimuatdanditurunkankapaldenganbantuan forklift
truck. Ro-Ro ship merupakan volume-limited daripada weight-limited
karenaharusmenyediakanruanguntukrampah, jalanmasukdanrodakendaraanmuatan,
olehkarenaitupembahasanpenempatanmuatandidasarkanpada cubic capacity (kapasitas
volume) dbandingkandenganberat (ton)
6.4.2 Ro-Ro Cargo Handling Gear
Ro-Ro ship
memilikibeberapaperalatanmuatpadasetapkapal. Tenagapenggerak yang
terbanyakadalahtenagahidraulikdanelektrik, perlatanmuatpada Ro-Ro ship
adalahsebagaiberikut:
a) Stern
Door
Padabeberapakapaldilengkapidengan
short external ramp, rampahtersebutjugaberfungsisebagaipintukedap
air.Padasaatditutupiukuranrampah yang besar,
makaakanmemperolehkesulitandalammemperolehdestorsi yang
terbataspadarampahtersebut, makadilengkapidenganpenutup yang kedap air.
Hampirsemuakapal Ro-Ro yang modern selalumenggunakan auxiliary watertight door
di sebelahdalamdarirampahnya. Hal inimenjadikanmudahdalammasalah seal (packing)
danjugadalammasalahpengoperasiandanpenempatanpintulebihfleksibel. Padakapal
yang modern, stern ramp dirancangdengantigajalurjalan yang
digunakansecaraberasamaan, duajaluruntukpengeluarandansatujaluruntukpemuatan
yang
manadapatdilakukandenganmengurangivariasiketinggiankapalterhadapdermagadanmempercepatkesempatanbalikkapal.Dalambeberapahaldimanalebarjalanmasuk/keluardibatasi,
makadipasangpintu yang
banyakdanpilarkonstruksidipindahatauditarikmasukbilarampahdibuka.
Gb 31 SDC louer
b) Bow
Door
Penggunaan bow door pada ferries
menciptakan drive-through ship yang manamengurangibanyakwaktuputarmuatan di
dalamkapal yang lebihkecildenganmenghilangkanmanuverkendaraansertamenyediakanpemuatandanpembongkaran
yang dilakukansecarabersama. Pemasangan bow visor diperlukanpadatahapini yang
membolehkanprinsip bow door/ramp diaplikasikanuntukkapal
sea-going.Untukmencegahkerusakanpenguatanharusdilakukanpada bow door.
Strukturpendukungdanperalatanpengunciharusdibangundenganmemadai.Tergantunglokasirelatif
bow door dan free board deck, penambahanpintupadakelanjutan collision bulkhead
diperlukan.
c) Side
Door
Typical side door
denganrampahditunjukkanpadagambar 31 (SDC loure).Untuk non-sels-tustaming ship,
shore ramp (rampahdarat) digunakanbersama watertight side door.Bilarutekapal
Ro-Ro adalahtetap, tipeiniakanmenambah deadweight,
mengurangipemeliharaanrampahdanmengurangiwaktulabuh. Shore ramps jugadiinginkanterutama
di pelabuhan yang mempunyaivariasipasangsurut yang
besardimanarampahmungkinmenjadisangatpanjang. Denganpenggunaansebuah shore ramp
(rampahdarat), rampahbisa di simpan di dekatdaerahoperasinya.
d) Internal
Ramp
Hoistable ramp (rampahangkat)
dipasangdidalamkapaluntuklewatnyakendaraanmenujukegeladakdiatasataudibawahnya,
biasanyamempunyaikemiringanantara - tergantungdariukurantruk
yang digunakan, sehinggabeberapa internal ramp mungkinmenjadipanjang.Gb 32 (SDC
Loure) menunjukkanbagaimanamenetapkan clearance
antarabagianatasmuatandenganstrukturkapalsaatmelewatirampah.
e) External
Ramp
Gb 31 (SDC Loure)menunjukkansebuah
bow ramp, side ramp, dan straight and angled stern ramp. Bow dan stern
membutuhkanfasilitasdermagakhusus. Inovasisaatiniadalahmenggunakan intermediate
ramp untukmengatasivariasipasangsurut yang tinggiantararampah yang
ujungnyapendekyaitu stern ramp dan bow ramp. Slewing stern ramp ditunjukkanpada
Gb 33 (SDC Loure) dapatmelayanikapalkearahdermagabaikkearahsisikapalataudermaga
yang normal.
f) Elevator
and Scissor Lift
Lift dapatdigunakan di kapal Ro-Ro
sebagaipenggantirampah.
Ditinjaudariventilasi,diestimasikanbahwasebuahtrukmengeluarkan gas buang 3,5
kali dibandingdudukdiatas ventilator. Gb 35 (SDC Louer)
6.5 Heavy Lift Ships
6.5.1
Ada duatipe heavy lift ship yaitu :
·
Lift-on/Lift-off
·
Roll-on/Roll-off
Beban yang dibawa heavy lift ship
darisatupelayarankepelayaran yang laindandayadukung di pelabuhan,
ukuranmaksimalbarangdanfaktor-faktor lain yang
digunakanuntukmerancangsuatusistempemuatantidakdiketahui. Usaha heavy lift ship
adalahmerupakantantanganbagiperancangkapal.Padadasarnyaperancangharusmembatasihasilrancangannyabaikmenyangkutbiaya
yang telahditetapkan, ukuranbadankapalatau parameter
lain,kemampuanmengangkatmaksimum, ukuranpalkah yang
sepanjangdanselebarmungkinsertastabilitas yang baikdengankecepatandantenaga
yang tetap.
6.5.2 Lift-on/Lift-off Heavy Lift Ship
Lift-on/lift-off heavy lift ship dapatmenggunakan
cargo rig seperti yang telahdibahasdibagiandepan, seperti:
·
Swinging boom
·
Rotating (whirley) crane
·
Stueleken rig
Dalamsetiapkeadaanhal yang paling
diinginkanadalahmenetapkanketinggianbeban/gerak yang tetapdari boom-head ketika
boom-nyamengayun.Padabeberapakeadaantenagapenggerak yang digunakan boom
biladigunakanuntukmengangkat, denganhanyasatufungsi yang
dirangkaidalamsatuwaktu.Demikianlahciri-ciri level lifting
umumnyaditetapkandalamsetiap rig.Dengan heavy kingpost ataustruktur yang
tinggilainnya di kapaldantitikberat yang tinggidaribeban yang berat (heavy
load), bila boom dan removable gear(perlengkapan yang bergerak)
saatmemuatataumembongkarmuatan, stabilitasmelintangmenjadipenting.
Sudutdimanakapalbergerakdenganbebanmelewatisisikapalakanmenentukanseberapatinggibebanharusdiangkatpadaawalnya
(Hk KG). bilabebanakandiletakan di dermaga, tongkangataustruktur yang lain,
counterballastingtank yang melawan offloading side, yang
umumnyamenggunakanpenyeimbangkemiringan.Pompadengankapasitas yang
besarharusdigunakandandibutuhkansistemkontrol yang tepatuntukmencegahgerakan
pendulum ataustres di cargo gear ataukapal. Gb 39(SDC Loure) menunjukkansebuah
heavy lift ship yang menggunakanstueleken rig danmempunaikeistimewaanyaitudeck
mounted leg (kaki penyeimbang). Kaki tersebutdikontroldengantekananhidraulis
yang manadiaturdengansejumlah ballast di tangkipenyeimbang (compensating tank).
Kaki inidipasangpermanen di sisikanankapaldari heavy-lift
shipyangmemutarkedermagadandipasangdiposisinyasebelummemuatataumembongkarmuatan.Saatpemuatanataupembongkaran
di dermaga, kaki dapatmenyerapsebuahbebanawalsampaitangki ballast
cukupterisi.Gb 41(SDC Louer) menunjukan rotating atauwhirley crane
dengankapasitas 3000 ton yang umumnyadipasang barge-type struktur yang
cukuplebaruntukstabilitas.Dalambeberapahal large heavy lift barge
tidakdirancanguntukmembawamuatantetapihanyamemindahlanbebandarisatuposisikeposisilain,
sedangkantongkangtetap.
6.5.3 Ro-Ro Heavy Lift Ship
Ro-Ro heavy lift ship
lebihterbataspelabuhanpemuatandanpembongkarandibanding lift-on/lift-off
ship.Umumnyabebandiletakkanpadalori yang mempunyaibeberaparoda,
bebandidistribusikankerodatersebutseratamungkin. Kapalini idealuntukbeban yang
panjang, padakapalini,
stabilitasmelintangpadasaatpemuatanataupembongkarankurangmempunyaipengaruhtetapistabilitasmemanjang
yang sangatpenting.Denganbebanmasukke stern ramp danmenjadibagiankapal,
kecenderungansecara normal harusmemasukkan ballast
ketangkibagiandepanuntukmenyeimbangkanbeban yang masuk.
6.6 BULK CARGO HANDLING
6.6.1 PENGERTIAN
Perbedaan
utama kapal kelompok bulk cargo adalah sebagai berikut :
-
Tanker , mempunyai lubang palkah yang tidak
besar atau kecil (cargo hatch cargo oil), pemuatan dan pembongkaran muatan
dilakukan melalui jaringan pipa
-
Bulk Carrier , ruang muat volumenya besar karena
mengangkut muatan density rendah
-
Ore Carrier , ruang muat tengah (central hold) kecil , dengan
dasar gauda yang tinggi, density muatan tinggi 0.34 / 0.51 m3/ton
-
Ore / Oil Carrier , mirip kapal tangker
mempunyai lubang palkah pada tangki tengah (central tank) lewat lubang palkah
pada bagian atas , lewat lubang tersebut high density dapat dimuat. Ore dan
minyak tidak akan pernah dimuat bersamaan karena dapat menimbulkan ledakan.
Kecuali kalau di pisahkan dengan cofferdam dan prosedur pemuatan / pembongkaran
yang benar dan diawasi
-
Oil Bulk Ore (OBO) , Bulk carrier yang strukturnya
diperkuat untuk menangani high density cargo. Susunan ruang muat dengan panjang
yang bervariasi karena kemungkinan digunakan untuk memuat barang yang berbeda
densitynya. Salah satu kesulitan terbesar yang muncul pada tahap perancangan
kapal ini adalah ketahanan struktur terhadap efek hidrostatik karena slasing
muatan cair di dalam tangki. Kesulitan ini muncul dari akibat penambahan
panjang dan lebar kapal , khususnya pada kapal yang besar
Dalam merancang setiap tipe kapal di atas yang harus
diperhatikan adalah loading dan disekarging facility, apakah kepalnya
self-sustaining , partial self-sustaining (disekarging only) atau non self-
sustaining .
Pada kapal bulk carrier modern pada umunya dilengkapi
dengan upper dan lower wing tank yang berada disisi kanan dan kiri ruang muat
dan pelat sisi dalamnya miring (lihat Gambar …) . Hal tersebut akan memberikan
:
1.
Luasan yang kecil di dasar ruang muat ,
memudahkan pembersihan di bawah hatch , sisa muatan turun mengumpul karena
kemiringan lower wing tank. Adanya kemiringan ini memudahkan alat pengeluaran
dapat mencapai seluruh lebar tank top yang lebarnya hamper sama dengan lebar
hatch.
2.
Penempatan muatan bebas pergeseran atau
penggunaan sementara pencegahan pergeseran ke salah satu sisi. Konfigurasi
upper wing tank atau topside tank menggambarkan minimum free surface bila
muatan curah dimasukkan mencapai top of the hold.
6.6.2 ORE CARRIER and HEAVY
BULK-SHIP CONFIGURATION
Konfigurasi
ruang muat ore carrier tank top nya dinaikkan atau di tinggikan dan sekat sisi
di dalam kapal di sesuaikan dengan berat jenis muatan. Bukaan palkah untuk
self-unloading type ship umumnya (50/70%) lebar kapal dan panjangnya bervariasi
sesuai dengan fasilitas pemuatan yang digunakan. Bukaan palkah dan fasilitas
pemuatan tak ada yang standart. Tutup palkah ada yang menggunakan roll hatch
cover , baik dibuka kearah depan-belakang atau kearah sisi kapal . Tutup palkah
bulk carrier cukup besar dan berat , dengan berat masing-masing potongan (tutup
terdiri dari 2 pouton) bisa mencapai 50 ton , digerakkan dengan sistem mekanis.
1. Tipe
Loading Facility
Ore , coal , dan
muatan curah berat yang lain umumnya dimuat dengan :
-
Clamshell bucket
-
Chute atau Spout loader
-
Belt Conveyor Loader
a)
Clamshell Bucket
Umumnya jarang digunakan di kapal modern untuk pemuatan karena
terbatasnya kapasitas yaitu sekitar 2000 ton per jam . umumnya terbatas
digunakan untuk instalasi yang kecil, dimana biayanya tinggi kalau menggunakan
sistem conveyor atau chute. Clamshell bucket loader / unloader mengakibatkan
kerusakan di daerah ruang muat bulk carrier dan kurang dapat diterima karena
debu yang ditimbulkan pada saat operasi . Gambar…
b)
Chute atau Spout Loading
Pemuatan bijih besi di great labe umumnya dilakukan
dari sejumlah tempat yang rata, gate controlled chute dari dockside storage
bins (tempat penyimpanan di dermaga). Bin (tempat penyimpanan gandum). Barang
terebut berada diatas dermaga sehingga dengan menyediakan kemiringan chute
(peluncur) yang cukup , muatan turun karena gravitasi ke ruang muat. Kecepatan
mengisi diatur oleh sebuah chute operated gate (pintu pengatur luncuran).
Pemuatan dengan chuter atau spout loading , susunan
palkah harus sesuai dengan jarak posisi chute atau spouts di dermaga. Lebar
palkah harus sedemikian sehingga memungkinkan chutes atau spouts dapat
mendistribusikan muatan secara merata dan memungkinkan penurunan chute atau
spout agar muatan turun dengan bebas . Kapasitas pemuatan rata-rata 4000-5000 ton per jam.
c)
Belt Conveyor Loader
Sistem ini banyak digunakan baik di danau , sungai dan
di pantai sebagai sistem pemuatan. Kapasitasnya bisa mencapai 20.000 ton per
jam dengan menggunakan dua rotating conveyor ship loader. Saat ini telah
digunakan alat yang disebut linear loader. Linear loader menggunakan sebuah
double telescopie, variable atau yang berpusat di suatu bangunan yang menyangga
sebuah shetting boom conveyor
Gb. 46 (SDC Lama)
2. Tipe
Fasilitas Pembongkaran (Unloading Facility)
Ada
bermacam-macam variasi alat bongkar muat kapal bulk carrier disbanding dengan
digunakan untuk pemuatan. Saat ini alat yang menjadi perhatian adalah alat yang
dapat bergerak keatas/kebawah kesamping dan menempatkan muatan masuk ke
conveyor atau peralatan yang lain dengan mempertimbangkan juga masalah polusi
udara dan air yang ditimbulkan pada saat dioperasikan.
Clamshell Bucket
dipasang ditepi dermaga atau kapal dengan menggunakan crane putar atau goutry
crane yang masih digunakan di beberapa tempat saat ini. Tetapi alat ini
disangsikan untuk instalasi yang besar atau menggunakan sarana ini dimasa
mendatang.
Instalasi grab
bucket saat ini yang menggunakan clamshell bucket dengan kapasitas 20 ton bila
dioperasikan pada 40 detik per cycle , rule kapasitas pembongkaran adalah
1500ton per jam . Gb 47 (SDC lama) menunjukan sebuah continuous bucket unloader
dimana bucket terbuka (open bucket) dipasang pada rantai putar
tertutup,menempatkan muatan masuk ke closed conveyor darat . Conveyor darat
yang berpenutup dapat bekerja pada semua kondisi cuaca , dapat diterima
lingkungannya sebagai sistem pembongkaran .
3. Slurries
Penggunaan skerries untuk membongkar muatan curah berat adalah
satu cara untuk meminimalisir kehilangan dampak lingkungan umumnya konstruksi
bulk carrier adalah sedemikian rupa bahwa cargo dimuat dalam keadaan kering dan
kemudian dibongkar dari atas dengan menggunakan pompa ,setelah sedikit pancaran air digunakan terhadap muatan untuk
membentuk skerry.
Hal ini
memungkinkan bahwa cargo dapat dimuat diangkut dan dibongkar dari sebuah OBO
atau tanker sebagai sebuah skerry. Perancang kapal harus memperhatikan density
of skerry bila merancang bulkhead dan struktur
pendukungnya.
6.6.3 GRAIN CARRIERS dan LIGHT BULK
Adanya
perhatian dalam dunia perdagangan dalam pengangkutan grain dan light bulk cargo
yang serupa , yang mana telah menghasilkan percobaan dalam perancangan kapal,
khususnya perancangan pelayaran ini.
a.Grain
Stowage Characteristic
Perilaku grain
adalah agak sedikit antara general cargo dimana untuk berat barang adalah tetap
berkenaan dengan gerakan kapal di laut, dengan barang cair , dimana untuk
beratnya selalu berpindah dalam merespon gerakan air laut. Ini mengharuskan
pengenaan ketentuan stabilitas yang ketat yang diatur pada peraturan
international. Gambar 49 menunjukan perbandingan antara penampang melintang
tepi kapal general cargo, sebuah tanker ship dan
sebuah bulk carrier yang mengilustrasikan akibat perbedaan rancangan kapal pada
penempatan muatan curah. Bila ruang muat pada kapal barang muati dengan bulk
grain atau barang yang serupa, ruang kosong yang cukup besar yang bersisa
diatas muatan grain tidak dapat diisi penuh yang terletak dibawah horizontal
deck head pada setiap deck level. Kehati-hatian gerakan dari muatan yang mana
ditetapkan oleh peraturan , tidak dapat menghilangkan ruang kosong ini.
Dimungkinkan bahwa saat kapal mengalami gerakan saat berlayar (gelombang),
muatan curah akan bergeser ke dalam ruang yang berbahaya dimana akan mengganggu
stabilitas kapal. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi ketentuan stabilitas
perlu menjamin muatan curah tidak bergerak dengan cara memasang pencegah atau
memberi muatan lain (muatan grain dalam karung). Alternatif yang lain adalah
dengan memasang sekat memanjang sementara pada sebuah tank ship yang dimuati
bulk grain mungkin mempunyai ruang kosong yang lebih besar diatas muatan curah
, tetapi karena kapal dirancang dengan paling sedikit dua sekat memanjang,
umumnya stabilitasnya cukup untuk memenuhi regulasi muatan curah tanpa
kelengkapan atau pemasangan peralatan khusus.
Bulk carrier
dirancang dengan meminimalisir ruang kosong diatas muatan. Ini dikerjakan
dengan sedapat mungkin menghilangkan permukaan horizontal diatas muatan grain
sebagai pengganti, permukaan yang demikian di miringkan dengan sudut tidak
kurang dari 30 derajat terhadap horozontal, gambar 49 (SDC). Karena sudut ini
melebihi natural angel of repose of the grain (sudut tenang muatan curah), free
flow of comodity (gerakan bebas akan mengisi penuh ruang tersebut). Ruang
kosong yang tersisa , sebagai contoh adalah hatchway , adalah minimal dan hanya
menyebabkan heeling momen yang masih dalam kemampuan stabilitas kapal.
Perawatan dan sekat memanjang khusus yang akan menganggu saat operasi
pembongkaran tidak di perlukan.
b. Cargo
Handling Gear
Light Bulk
Ship dapat menggunakan sembarang alat bongkar muat yang telah diuraikan
didepan.
6.6.4 THE SELF UNLOADING VESSEL
Kebutuhan
alat bongkar muat kapal tipe ini akibat dari pertumbuhan industri yang pesat.
Kapal dengan self-unloading dry bulk cargo dapat dilihat pada gambar 51 (SDC
lama). Pada kapal ini, penambahan bengakan dengan
adanya pengurangan waktu labuh ( port time) yang lebih pendek. Pada kapal
self-unloading dengan kemampuan bongkar muat yang tinggi dan turn-around time
yang pendek, adalah merupakan sebuah solusi dalma menangani volume material
yang besar.
- The
Tunnel Area
Perancangan
semua self-discharging vessel yang kapasitasnya besar adalah gabungan dari
penggunaan grafity-fed belt conveyor. Dasar ruang muat dibentuk corong (hopper)
dan dilengkapi dengan pintu-pintu yang digerakkan secara hidraulis. Pintu ini
dibukanya berurutan yang diatur dengan pengatur dalam rangka untuk memasukkan
muatan ke conveyor yang terletak di bawah daerah hopper kapal.
Belt conveyor
dibawah ruang muat mengangkut muatan ke tempat penampungan baik dibelakang
collision bulkhead atau didepan sekat ruang mesin, sehingga material terkumpul
dan diangkut ke geladak yang diinginkan untuk dikeluarkan dari kapal, lihat
gambar 51.
Perbaikan alat
ini terus dilakukan, terutama dalam merancang kembali pintu-pintunya dan
pengurangan kebutuhan ruangan untuk terowongan (tunnel conveyor)
- The
elevating phase
Bongkar muat
dengan sistem conveyor dari ruang muat ke discharge boom atau shuttle, selalu
merupakan permasalahan bagi para perencana peralatan self-unloading vessel.
Bagian ini adalah bagian yang penting untuk diperbaiki yaitu dengan
mengeliminir bucket elevator sistem. Untuk mengeliminir bucket elevator, dapat
menggunakan sistem inclining belt conveyor serupa dengan instalasi perancangan
muatan yang banyak di darat tetapi raung tersedia di kapal terbatas, tidak
cocok dengan sistem tersebut. Dari penelitian yang terus dilakukan, maka
digunakan belt conveyor yang dapat naik secara vertikal, yang disebut loop belt
conveyor. Conveyor ini menggunakan komponen yang sama dengan belt conveyor
standar. Sistem ini menggunakan 2 endless conveyor belt, satu menutup
(overlying) yang lain dalam bentuk kurva luasan sehingga material terperangkap
antara 2 belt sehingga kenaikan elevasi dicapai, gambar 53 (SDC lama). Pemuatan
atau pembongkaran dengan conveyor ini identik dengan belt conveyor standar.
0 komentar:
Posting Komentar